BAB 6
Translasi
adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan
laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara
global.
Convenience
Translation adalah perusahaan membuat daftar saham perusahaan pada
translasi saham asing dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan
atau ingin mengomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan
kepada pemegang saham asing.
Masalah
translasi adalah nilai tukar tidak pernah stabil, fluktuasi mata uang
meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses
translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas
translasi mata uang asing.
6.1 ALASAN MELAKUKAN TRANSLASI
Translasi mata uang asing dilakukan untuk
mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca
informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan
laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing
induk perusahaan.
Tiga alasan
tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1. mencatat transaksi mata uang asing;
2. memperhitungkan efeknya perusahaan
terhadap translasi mata uang; dan
3. berkomunikasi dengan peminat saham
asing.
6.2 PEMAHAMAN
TRANSLASI
A. Efek
Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Kurs yang digunakan untuk
mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik :
·
Kurs saat ini => kurs yang
berlaku pada tanggal laporan keuangan
·
Kurs historis => kurs yang
berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat
kewajiban dengan mata uang asing pertama muncul
·
Kurs rata-rata => rata-rata
kurs historis dengan kurs saat ini
Perbedaan
karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Transaksi mata
uang asing mungkin menggunakan
satu mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Sebagai alasannya adalah adanya gagasan mengenai mata uang
fungsional. Mata uang fungsional suatu
perusahaan adalah mata uang utama yang digunakan untuk menjalankan
bisnis , menghasilkan, dan menghabiskan kas. Berikut keadaan yang membenarkan penggunaan mata uang local atau induk
perusahaan sebagai mata uang fungsional.
Kriteria
Mata Uang Fungsional :
Faktor
Ekonomi
|
Mata Uang
Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata Uang
Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
|
Arus Kas
|
Menggunakan
mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
|
Berpengaruh
secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
|
Harga Jual
|
Sangat
tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi
local
|
Responsif
terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
|
Harga
Pasar
|
Kebanyakan
pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local
|
Kebanyakan
pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk
|
Anggaran
Biaya
|
Sering
terjadi pada daerah local
|
Sangat
berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan
mata uang local dan dilayani oleh operasional local
|
Diberikan
oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban
jangka panjang
|
Internal
Perusahaan
|
Jarang,
tidak ekstensif
|
Sering
kali dan transaksi yang ekstensif
|
Tipe
penyesuaian transaksi :
o
Gains and losses settled transactions muncul
walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada
pencapaian.
o
Gains or losses unsettled transactions muncul
saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui.
Cara untuk membukukan keuntungan dan kerugian transaksi :
a)
Perspektif transaksi tunggal. Penyesuaian nilai tukar
dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan
bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
b)
Perspektif transaksi ganda. Mempertimbangkan kejadian
yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan (FASB No. 52)
Metode yang digunakan dalam Translasi Mata Uang Asing :
a. Metode Nilai Tukar Tunggal (metode
kurs saat ini)
Mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan,
atau harga saat ini terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban
mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat
item tersebut diakui.
b. Metode Nilai Tukar Ganda (mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis)
1. Metode current-noncurrent
Aset lancar dan kewajiban lancar ditranslasikan
dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan
kurs historis. Item-item laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat
rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang
mencakup seluruh periode yang dilaporkan
Kelemahan : sering kali tidak sesuai dengan kenyataan
dan definisi current dan non current merupakan klasifikasi bukan justifikasi
konseptual pada nilai tukar yang digunakan dalam translasi mata uang asing
2. Metode moneter-nonmoneter
2. Metode moneter-nonmoneter
Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs
saat ini dan dinilai sebagai risiko nilai tukar. Item non moneter
ditranslasikan dalam kurs historis.
Kelemahan : moneter dan non moneter merupakan skema
klasifikasi yang mengarah pada hasil yang kurang baik
3. Metode kurs sementara
3. Metode kurs sementara
Translasi mata uang asing neraca disajikan ulang
menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Item
moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini, item nonmoneter ditranslasikan
pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing yaitu :
1)
Penangguhan : penyesuaian translasi mata uang asing
diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian penggabungan modal
2)
Penangguhan dan amortisasi : menangguhkan keuntungan
dan kerugian secara mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada
masa item neraca terkait
3)
Penangguhan sebagian : mengakui kerugian segera saat
terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja
4)
Tidak ada penangguhan
B. Pengembangan
Akuntansi Masalah Translasi Mata Uang Asing
Pra 1965
|
metode current-non current
serta keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap
pendapatan
|
1965-1975
|
pengecualian khusus metode
current-non current dimana persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs
historis
|
1975-1781
|
FAS No. 8 yaitu memasukkan
unsur-unsur GAAP AS dengan menerima metode kurs sementara dimana keuntungan
dan kerugian transaksi harus diakui dalam pendapatan saat periode perubahan
kurs
|
1981 – sekarang
|
FAS No. 52 mengenai translasi
saat mata uang lokal adalah mata uang fungsional, translasi saat mata uang
induk perusahaan adalah mata uang fungsional dan translasi saat mata uang
asing adalah mata uang fungsional
|
C. Permasalahan
Perhitungan
Perspektif Laporan : FAS No. 52 tidak konsisten dengan
teori konsolidasi
Harga Perolehan : mentranslasikan neraca berdasarkan harga perolehan dengan nilai tukar saat ini tidak menghasilkan harga perolehan ataupun nilai lancar.
Harga Perolehan : mentranslasikan neraca berdasarkan harga perolehan dengan nilai tukar saat ini tidak menghasilkan harga perolehan ataupun nilai lancar.
Konsep Pendapatan : penyesuaian dibuat berhungan
langsung dengan ekuitas pemegang saham, tidak dihitung dalam laporan laba-rugi.
Laba Terkelola : translasi mata uang asing memberi
peluang untuk mengelola laba
D. Translasi
Mata Uang Asing Dan Inflasi
Penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya
aset non moneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan
menghasilkan pendanaan mata uang domestik jauh di bawah nilai aslinya sehingga
laba yang ditranslasikan akan lebih besar karena berhubungan dengan biaya
depresiasinya. Infomasi ini salah sehingga FASB memutuskan untuk menentang
penyesuaian inflasi sebelum translasi matauanga asing karene tidak konsisten
terhadap kerangka kerja valuasi-harga perolehan.
E. Translasi
Mata Uang Asing Di Berbagai Negara
Inggris : laporan keuangan
harus disesuaikan terlebih dahulu pada level harga saat itu lalu ditranslasikan
menggunakan kurs saat ini.
AS : metode kurs
sementara
Jepang : kurs saat ini pada
semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang
diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham
6.3 LATAR
BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Transaksi
mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
- Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
- Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
- Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Sumber : Buku International Accounting karangan Frederick D.S Choi & Gary K. Meek Edisi 6 2010 Penerbit Salemba Empat
NAMA : ITA ISNAINI
NPM : 23210675
KELAS : 4EB17